Implan Gigi vs Gigi Tiruan: Mana yang Lebih Nyaman dan Tahan Lama?

Kedokterangigi.umsida.ac.id – Implan gigi kini menjadi pilihan utama dalam dunia kedokteran gigi modern.

Banyak pasien yang kehilangan gigi asli mulai beralih ke metode ini karena memberikan hasil yang tampak alami, nyaman, dan tahan lama. Menurut drg Reni Puspa Daniati SpPros, dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).

Implan gigi memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh gigi tiruan konvensional.

Teknologi ini tidak hanya memperbaiki fungsi mengunyah, tetapi juga memulihkan kepercayaan diri pasien lewat tampilan yang menyerupai gigi asli.

Mengenal Implan Gigi dan Perbedaannya dengan Gigi Tiruan

 

Implan gigi merupakan solusi pengganti gigi yang hilang dengan menanamkan struktur titanium ke dalam tulang rahang.

Struktur ini berfungsi sebagai akar buatan yang akan menyatu dengan tulang melalui proses yang disebut osseointegrasi.

Setelah itu, mahkota gigi buatan akan dipasang di atasnya sehingga tampak alami dan stabil.

Berbeda dengan gigi tiruan lepasan atau jembatan gigi (bridge), implan gigi tidak memerlukan pengasahan pada gigi di sekitarnya.

Gigi tiruan cekat memang terlihat rapi, tetapi prosedurnya kerap mengorbankan gigi sehat karena harus dijadikan penyangga.

Sedangkan gigi tiruan lepasan, seperti partial denture, hanya bertumpu pada gusi dan gigi sekitarnya tanpa menempel ke tulang.

Hal ini membuatnya kurang nyaman, mudah bergeser, serta membutuhkan perawatan harian dengan dilepas-pasang.

Implan gigi hadir sebagai solusi yang lebih stabil, kuat, dan estetik.

Dengan struktur yang menyatu dengan tulang, pengguna dapat mengunyah makanan dengan lebih nyaman tanpa khawatir gigi akan lepas. Hasilnya pun menyerupai gigi alami baik dari segi bentuk, warna, maupun fungsinya.

Baca Juga: Tren Behel Fashion, Pakar Umsida: Tidak Direkomendasikan

Kapan Waktu yang Tepat untuk Memilih Implan Gigi
Source: Pexels

Menurut drg Reni tidak semua pasien bisa langsung menjalani prosedur implan.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar hasilnya optimal. Pasien yang cocok untuk implan biasanya memiliki tulang rahang yang kuat, tidak menderita penyakit sistemik berat, dan menginginkan hasil yang permanen serta alami.

Beberapa kriteria pasien yang disarankan untuk melakukan implan gigi antara lain:

  • Menginginkan hasil fungsional dan estetika maksimal seperti gigi asli.
  • Memiliki tulang rahang yang sehat dan cukup kuat untuk menopang implan.
  • Tidak nyaman menggunakan gigi lepasan karena sering bergeser atau menimbulkan rasa sakit.
  • Ingin mempertahankan gigi alami lainnya tanpa pengasahan seperti pada jembatan gigi.
  • Bebas dari penyakit berat seperti diabetes tidak terkontrol atau osteoporosis parah.

Selain itu, faktor finansial juga perlu diperhitungkan.

Prosedur implan memang membutuhkan biaya lebih tinggi dibandingkan dengan gigi tiruan biasa, namun manfaat jangka panjangnya jauh lebih besar.

Implan tidak hanya meningkatkan kenyamanan dan fungsi mulut, tetapi juga memperbaiki kualitas hidup pasien secara keseluruhan.

Cek Selengkapnya: Edukasi dan Pemeriksaan Gigi Gratis FKG Umsida di Perkim Sidoarjo

Pengaruh Usia dan Kondisi Tulang terhadap Prosedur Implan
Source: Pexels

Faktor usia dan kondisi tulang rahang memiliki pengaruh besar terhadap keberhasilan implan gigi. Pada usia muda (di bawah 18 tahun), prosedur ini belum disarankan karena tulang rahang masih dalam tahap pertumbuhan.

Pemasangan terlalu dini bisa menyebabkan posisi implan bergeser seiring perkembangan tulang.

Untuk usia ini, dokter biasanya menyarankan gigi tiruan lepasan sebagai solusi sementara.

Sebaliknya, pasien dewasa muda hingga paruh baya menjadi kelompok ideal untuk menjalani implan karena tulang rahangnya sudah stabil. Sementara itu, pasien lanjut usia tetap dapat melakukan implan selama kondisi kesehatannya mendukung.

Dalam beberapa kasus, pasien dengan tulang rahang yang menyusut perlu menjalani bone grafting atau cangkok tulang untuk memperkuat struktur rahang sebelum pemasangan implan.

Jika pasien tidak ingin menjalani prosedur tambahan tersebut, dokter dapat menawarkan alternatif berupa gigi tiruan lepasan.

Pemilihan metode ini harus dilakukan berdasarkan evaluasi medis menyeluruh agar hasilnya tetap nyaman dan fungsional.

Cek Juga: Rahasia Aman dan Efektif Tren Estetika Gigi Veneer dan Bleaching

Pertimbangan Sebelum Memilih
Ilustrasi Ai

Memutuskan untuk melakukan implan gigi tidak boleh dilakukan secara terburu-buru.

Diperlukan konsultasi mendalam dengan dokter gigi spesialis untuk menentukan apakah pasien siap secara fisik, psikologis, dan finansial. Menurut drg Reni setiap pilihan memiliki keunggulan dan tantangannya masing-masing.

“Pertimbangkan kebutuhan fungsional, estetika, kesehatan umum, kesiapan psikologis, serta aspek finansial sebelum mengambil keputusan,” ujar beliau.

Pasien juga disarankan untuk memahami proses perawatan setelah implan, termasuk menjaga kebersihan mulut dan kontrol rutin agar hasilnya bertahan lama.

Dengan kemajuan teknologi kedokteran gigi saat ini, implan gigi telah menjadi solusi modern untuk mengembalikan fungsi gigi dan memperindah senyum.

Bagi banyak orang, implan bukan sekadar perawatan, tetapi investasi untuk mendapatkan kembali rasa percaya diri dan kenyamanan hidup.

Penulis: Elfira Armilia