Kedokterangigi.umsida.ac.id – Behel gigi bukan lagi hal yang asing di kalangan masyarakat.
Tak hanya sebagai alat perawatan medis, kawat gigi kini juga menjadi bagian dari gaya hidup modern untuk meningkatkan kepercayaan diri melalui senyum yang rapi dan menawan. Namun sebelum kamu memutuskan untuk memasang behel, penting untuk mengetahui jenis-jenis behel, kisaran biayanya, serta alasan medis di balik penggunaannya.
Artikel ini akan membahasnya secara lengkap, termasuk pandangan profesional dari drg Lila Muntadir SpOrt, Dekan sekaligus dokter gigi spesialis ortodonti dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Ragam Jenis Behel dan Fungsinya yang Perlu Kamu Ketahui

Ada berbagai jenis behel yang digunakan dalam dunia kedokteran gigi, masing-masing dengan kelebihan dan karakteristik yang berbeda. Pemilihan jenis behel tidak boleh asal, karena harus disesuaikan dengan kebutuhan medis dan kondisi gigi pasien.
- Behel Logam (Metal Braces)
Jenis ini adalah yang paling umum dan telah lama digunakan. Terbuat dari stainless steel, behel logam sangat efektif untuk memperbaiki posisi gigi yang berjejal atau tidak sejajar.
Kelebihan: Tahan lama, kuat, dan paling terjangkau dari sisi harga.
Kekurangan: Kurang estetik karena sangat terlihat saat tersenyum. - Behel Keramik (Ceramic Braces)
Behel ini memiliki warna menyerupai gigi alami, sehingga lebih estetis. Cocok untuk pasien yang peduli penampilan.
Kelebihan: Tampilan lebih natural, cocok untuk dewasa muda dan profesional.
Kekurangan: Lebih mudah pecah dan lebih mahal dibanding logam. - Self-Ligating Braces
Jenis behel ini menggunakan mekanisme klip khusus, bukan karet elastik, untuk menahan kawat di tempatnya.
Kelebihan: Lebih efisien dan nyaman, kontrol lebih jarang.
Kekurangan: Biaya sedikit lebih tinggi. - Behel Lingual (Lingual Braces)
Dipasang di bagian belakang gigi sehingga tidak terlihat dari luar.
Kelebihan: Estetika maksimal karena tersembunyi.
Kekurangan: Tidak cocok untuk semua kasus, bisa membuat lidah tidak nyaman. - Clear Aligner (Invisalign dan sejenisnya)
Aligners transparan ini bisa dilepas pasang dan nyaris tak terlihat.
Kelebihan: Sangat nyaman, fleksibel, dan tidak mencolok.
Kekurangan: Mahal dan tidak cocok untuk kasus pergeseran gigi yang parah.
Menurut drg Lila Muntadir SpOrt, setiap jenis behel memiliki indikasi medis tersendiri. “Pasien tidak bisa sembarangan memilih jenis behel hanya karena tampilan estetikanya. Sebab dalam ortodonti, tujuan utama tetap pada perbaikan fungsi, bukan sekadar kosmetik,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa banyak pasien yang datang dengan harapan muluk, tetapi setelah diperiksa, justru membutuhkan pendekatan yang berbeda.
Baca Juga: Good Posture Jadi Fokus Fikes Umsida dalam Edukasi Pelajar SMA
Perbandingan Harga Behel Berdasarkan Jenisnya

Banyak calon pasien ortodonti mempertimbangkan harga sebelum memutuskan untuk memakai behel. Berikut ini adalah gambaran umum kisaran biaya pemasangan behel di Indonesia:
Jenis Behel | Kisaran Harga |
---|---|
Behel Logam | Rp 5 – 10 juta |
Behel Keramik | Rp 8 – 15 juta |
Self-Ligating | Rp 10 – 20 juta |
Behel Lingual | Rp 25 – 40 juta |
Clear Aligner | Rp 20 – 50 juta |
Namun, harga tersebut belum termasuk biaya tambahan seperti cetak gigi, rontgen panoramic, kontrol rutin bulanan, atau tindakan penunjang lainnya seperti cabut gigi, scaling, atau perawatan jaringan gusi.

drg Lila menyarankan masyarakat agar tidak hanya tergiur dengan harga murah. “Pilih klinik atau rumah sakit gigi yang memiliki tenaga ahli dan legalitas jelas” ujarnya.
Di klinik pendidikan seperti FKG Umsida, pasien bisa mendapatkan pelayanan berkualitas dengan biaya lebih terjangkau karena dalam pengawasan langsung dokter spesialis.
Ia juga menegaskan bahwa ada risiko besar jika memasang behel di tempat yang tidak memiliki izin praktik resmi. “Pemasangan behel tanpa perencanaan ortodontik bisa menyebabkan gigi semakin kacau, bahkan merusak jaringan penyangga gigi seperti gusi dan tulang,” tambahnya.
Konsultasi Medis Sebelum Pemasangan

Langkah pertama sebelum memasang behel adalah berkonsultasi dengan dokter gigi, khususnya spesialis ortodonti. Pemeriksaan awal biasanya meliputi:
- Pemeriksaan visual dan manual struktur gigi dan rahang
- Cetakan gigi (study model)
- Foto rontgen panoramic dan cephalometri
- Analisis oklusi dan pergerakan rahang
Setelah pemeriksaan lengkap, dokter akan menentukan diagnosis dan merancang rencana perawatan ortodonti sesuai kebutuhan pasien. Durasi perawatan pun bervariasi, umumnya 1,5 hingga 3 tahun tergantung tingkat keparahan maloklusi.
“Pasien juga perlu disiplin dalam menjalani kontrol rutin dan menjaga kebersihan gigi selama menggunakan behel. Jika tidak, bisa terjadi karies, radang gusi, bahkan penurunan tulang penyangga gigi,” ungkap drg Lila.
Memasang behel adalah keputusan besar yang menyangkut kesehatan mulut dan penampilan jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami jenis-jenis behel, estimasi biayanya, serta pentingnya konsultasi dan perawatan profesional sebelum memulai tindakan ortodonti.
Lihat Juga: Rahasia Aman dan Efektif Tren Estetika Gigi Veneer dan Bleaching
Dengan dukungan tenaga ahli seperti drg Lila Muntadir SpOrt, FKG Universitas Muhammadiyah Sidoarjo hadir menjadi pusat edukasi dan layanan kedokteran gigi terpercaya di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Jangan ragu untuk berkonsultasi jika kamu berencana merapikan gigi dan meningkatkan kualitas hidup melalui senyum sehat dan percaya diri.
Penulis: Elfira Armilia