Tips Perawatan Gigi Susu Anak Agar Tumbuh Sehat dan Kuat

Kedokterangigi.umsida.ac.id  –  Banyak orang tua menganggap gigi susu anak tidak terlalu penting karena bersifat sementara.

Anggapan ini sering membuat perawatan gigi susu diabaikan. Padahal tumbuhnya gigi anak pertama kali sangat berpengaruh akan tumbuh kembang gigi selanjutnya.

Menurut drg Wanda Karisma Dian Sari SpKGA, dokter gigi spesialis anak sekaligus dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), menjelaskan bahwa perawatan gigi susu memiliki dampak jangka panjang bagi kesehatan mulut anak.

Gigi susu tidak hanya berfungsi untuk mengunyah, tetapi juga menjaga pertumbuhan rahang, mendukung perkembangan bicara, dan memengaruhi posisi gigi permanen di masa depan.

Selain itu, gigi susu yang terawat dengan baik dapat membentuk kepercayaan diri anak. Bayi atau anak yang memiliki gigi sehat cenderung lebih nyaman tersenyum dan bersosialisasi.

Sebaliknya, gigi yang rusak atau berlubang sejak dini bisa menyebabkan rasa sakit, infeksi, atau masalah estetika yang memengaruhi interaksi sosial mereka. Oleh karena itu, memahami pentingnya perawatan gigi susu merupakan langkah awal untuk menjaga kesehatan mulut jangka panjang.

Cek Juga: Strategi Peningkatan Kualitas Pendidikan di Jawa Timur dari Rektor Umsida

Pentingnya Gigi Susu bagi Perkembangan Anak

Source: Pexels

Gigi susu adalah gigi pertama yang tumbuh dan akan digunakan anak selama beberapa tahun sebelum diganti oleh gigi permanen. Fungsi gigi ini lebih dari sekadar membantu anak mengunyah makanan; gigi susu menjadi panduan bagi pertumbuhan gigi permanen dan penopang struktur rahang.

Bila gigi susu rusak atau dicabut terlalu cepat, anak berisiko mengalami masalah ortodontik, kesulitan berbicara, dan gangguan nutrisi karena sulit makan.

drg Wanda menjelaskan bahwa gigi susu yang hilang terlalu dini dapat membuat gigi permanen tumbuh tidak pada tempatnya. Akibatnya, anak bisa mengalami gigi berjejal, tidak rata, atau maloklusi di masa remaja. Kondisi ini menegaskan bahwa merawat gigi susu bukan sekadar rutinitas harian, melainkan langkah penting untuk memastikan kesehatan mulut anak hingga dewasa.

Cek Selengkapnya: Pilih Behel Sesuai Kebutuhan dan Budget Kata Dekan FKG Umsida

Tahapan Tumbuh Gigi Susu dan Tanda-Tanda Teething
Sumber: Pinterest

Gigi susu mulai muncul pada usia sekitar 6–7 bulan. Biasanya, dua gigi seri bawah tumbuh lebih dulu, diikuti gigi seri atas, taring, dan akhirnya geraham. Secara keseluruhan, gigi susu lengkap berjumlah 20 buah, dan proses pertumbuhannya biasanya selesai antara usia 2 hingga 3 tahun. Waktu munculnya gigi dapat berbeda pada tiap anak, tergantung faktor genetik, nutrisi, dan kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Baca Juga: FKG Umsida Edukasi Kesehatan Gigi Bersama Mahasiswa KKN-T 19

Selama fase teething, bayi kerap mengalami ketidaknyamanan yang membuatnya rewel. Beberapa gejala yang umum terlihat antara lain: gusi membengkak dan kemerahan, produksi air liur meningkat, sering menggigit benda di sekitar, menurunnya nafsu makan, sulit tidur, dan kadang menarik-narik telinga atau mengusap pipi.

Meski terlihat ringan, gejala ini dapat mengganggu kenyamanan bayi, sehingga orang tua perlu memahami cara meredakannya dengan tepat. Dan jika diperlukan harus berkonsultasi ke dokter gigi.

Cara Merawat Gigi Susu Anak agar Tetap Sehat

Merawat gigi susu sejak awal sangat penting untuk mencegah karies dan masalah mulut lain di masa depan. Beberapa langkah perawatan yang dianjurkan drg Wanda antara lain:

1.Memberikan teether dingin

Sumber: Pinterest

Teether yang didinginkan di lemari es (bukan freezer) dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan bengkak pada gusi.

2. buah dingin

Source: Pexels

Potongan apel atau pir dari kulkas bisa menjadi camilan sehat yang menenangkan gusi bayi.

3.Mengusap gusi dengan lembut

Sumber: Pinterest

Gunakan kain bersih yang dibasahi air matang untuk meredakan rasa gatal atau nyeri.

4. Konsultasi dokter gigi

Sumber: Pinterest

Jika diperlukan, dokter gigi anak dapat memberikan obat pereda nyeri gigi yang aman sesuai usia bayi.

Setelah gigi muncul, perawatan tetap harus berlanjut. Anak dianjurkan untuk diperiksa ke dokter gigi sejak gigi pertama tumbuh atau paling lambat pada usia 1 tahun. Menggunakan sikat gigi khusus balita dan membersihkan gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride (untuk anak yang sudah mampu berkumur) membantu mencegah kerusakan gigi sejak dini. Selain itu, kebiasaan ini membiasakan anak untuk tidak takut ke dokter gigi.

Dengan memahami tahap tumbuh gigi, mengenali gejala teething, dan melakukan perawatan yang tepat, orang tua dapat memastikan bayi melewati proses tumbuh gigi dengan nyaman. Perawatan gigi susu yang baik juga memastikan pertumbuhan gigi permanen yang rapi, rahang yang kuat, dan kesehatan mulut yang optimal hingga anak dewasa.

Penulis: Elfira Armilia